Selasa, 14 Agustus 2012

TUGAS BAHASA INDONESIA cerpen "SIAPAKAH DIA?"


SIAPAKAH DIA?

        Seperti biasa,aku duduk di bangku depan sekolah.Hanyalah seorang diri,tak satupun kepala muncul di sekitarku.Angin pagi yang dingin merasuki tubuhku,kutengok kesana kemari masih sepi.Sinar matahari sayup-sayup siap menyengat tubuhku.Akhirnya muncul pula kawanku dari sebelah kanan kelas,dan kemudian mengucapkan salam.
        "Assalamu`alaikum".
        "Wa`alaikumsalam" balasku.
        Kemudian ia duduk di sebelah kiriku,dengan memasang wajah yang membuatku penasaran.Satu per satu orang-orang kecil atau besar itu bermunculan dari balik etalase piala itu,terletak di depan sekolah.Matanya kulihat menunjukkan kefokusannya terhadap orang-orang yang bermunculan itu.Bagaikan kucing mengintai si tikus.Berkali-kali ia menangkap wajah orang itu dengan berdiri agar memperoleh hasil yang maksimal.Ketika ia merasa bukan itulah "mangsanya",maka ia kembali duduk.
       Berkali-kali pula ia duduk berdiri mengintai orang yang yang kerap bermunculan itu.Timbullah isi hatiku yang penasaran apa yang ia tunggu sebenarnya.
        "Kamu sedang mencari siapa?In?" tanyaku kepadanya yang akrab dipanggil Inah itu.
        Namun bukan lontaran kata yang ia sampaikan melainkan senyumnya tanpa beralasan.Selalu ia tak ingin menjawabnya.
        "Kamu sedang mencari siapa tho?In?Ibumu?Bapakmu?atau rejekilah yang kamu tunggu?".Walaubagaimanapun aku bertanya tetap saja ia tak menjawabnya.Rasanya ada rahasia di balik matanya.
        Meskipun ia tak menggubrisnya,aku tetap menyelidikinya.Hanya berbekal `tujuan mata ke orang itu` dan `berdiri dan duduk kembali`.Aku intai pula siapa saja yang keluar dari balik etalase itu.
        Suatu kesempatan,ketika Inah berdiri,kulihat balik etalase itu keluar siapa.Mulai dari sepatunya yang terlihat,kemudian seluruh tubuhnya.Aku kenal sosok itu,ia bernama Yanto,yang saat ini menjabat sebagai ketua umum OSIS.Tubuhnya yang kekar dan kuat menunjukkan pribadi dirinya yang demikian sedang berjalan menuju kelasnya.Suara nadanya yang bagus itu wajar kalau mungkin selalu dipuja dan dicium kakinya.
        Namun Inah duduk kembali,pertanda dari pikiranku bahwa orang itu bukanlah dia.Sebenarnya siapakah sosok orang misterius itu?
        Kulihat ada yang keluar lagi.Ia bernama Putra,laki-laki berhidung mancung yang memiliki bakat baik dalam bermain gitar.Setiap harinya ia selalu `menggendong kawannya`,sudah terlihat bahwa ia adalah laki-laki pujaan perempuan,kebanyakan para perempuan menyukai laki-laki yang pintar bermain gitar.
        Inahpun berdiri dengan senyumnya."Naahhh....."aku langsung berkesimpulan bahwa orang itu adalah Putra.Selang menit yang lama ia berdiri menegaskan gagasanku.Namun dengan cepat ia duduk kembali dengan wajahnya yang cemberut.Ternyata kesimpulanku itu SALAH!!!
        Sebenarnya siapakah sosok orang misterius itu? 
        Sebentar lagi aku melihat orang yang keluar itu.Matanya melirik sedikit ke aku,dengan senyum permulaannya.Masih saja aku curiga padanya.
        Kesem[atan lagi,ia berdiri dari duduknya.Kulihat pinggir etalase itu muncul orang gendut berkulit putih.Ia bernama Kurnia.Jarang para perempuan muda tertarik padanya.Padahal ia berbakat dalam memainkan piano.Lama ia berdiri,namun aku tetap curiga padanya.Kutebak ia akan duduk kembali,ternyata benar!.Kemudian ia memasang wajahnya yang kurang puas.Bukan itulah orangnya!!.
        Amarahku mulai memuncak!Siapakah sosok orang misterius itu!!!!
        "Siapakah orang yang kau tunggu itu??!!Inah!!!punya mulut gak dijawab!!bisa apa bibirmu itu???!!!" tak sengaja aku mengeluarkan kata-kata tajam itu bagaikan pisau tajam mengiris kulit arinya.
        "Hmmmm..." Inah mulai `berdoa`.Anehnya,meskipun aku telah melukainya secara tak sengaja,ia tetap tak menjawab dan tak menggubrisnya.Malahan ia memasang wajah senyumnya kembali.
        Sinar matahari mulai menyengat ringan wajahku.Yang awalnya suasana sunyi kini hiruk piruk suara ke sana-ke mari.Ia masih saja mengintai orang yang keluar dari balik etalase itu.Aku mulai bosan dengannya.
        Sebentar lagi bel akan berbunyi,Inah masih saja duduk di sampingku.Padahal dia kemarin bilang padaku bahwa PR matematikanya belum selesai.Tapi mungkin ia sudah terjerumus di lamunannya hingga ia lupa PR nya belum dikerjakan!!!
        "In,PR matematikamu belum selesai,Kan? kok belum dikerjakan? padahal dari kamu masuk sekolah,kamu masih saja duduk di situ,lupakah kamu dengan PR-mu?"
         Walaupun sudah kuperingatkan,ia tetap saja melamun,mengintao,senyum dan duduk berdiri.Akupun marah sambil menarik-narik ikatan rambutku sekuat-kuatnya.Belpun sudah berbunyi,secepatnya aku masuk ke kelas sebelum jeweran guru jatuh di telingaku.
        Bel berbunyi,sekarang Inah berdiri di depan kelas kami.Ia kemudian melompat-lompat sambil dadah-dadah di luar kelas.Mulailah aku semangat untuk keluar dan melihat orang misterius itu,dengan berlari ke sebelahnya.
        Namun,waktu menyandungku.Aku tertabrak Inah saat ia hendak kembali ke kelas.Akhirnya aku sampai di luar juga."TIDAAAAAAAKKKKKK!!!!!!!" begitu aku melihat kelas orang misterius itu ternyata tidak ada orangnya.Kemudian terasa dalam telingaku panas-panas ku tengok ke belakang,PAK RUSTAM!."Aduh-aduh-aduh,sakit pak!ampun pak!" rintihku."Ayo masuk kelas,golek masalah wae" teriak Pak Rustam.
         Terasa sebal dalam hati aku berpikir "Siapakah sosok orang misterius itu?"
_________________________
        AKHIRNYA bel istirahat pertama mulai mendering.Siswa semua ramai-ramai keluar kelas.Dengan langkah sebal aku ingin tahu siapakah sosok orang misterius itu.
        Aku mulai memberanikan tanya kepada Inah."Sebenarnya siapakah orang misterius itu?"
        "Kamu akan tahu nanti"Jawabnya
        "Kapan aku akan tahu?"
        "Lihat saja di kelasnya,ia selalu berdiri di depan vas bunga menghadap temannya yang sedang duduk di kursi depan kelasnya."
         Kemudian aku ikuti instruktur darinya.Sedikit demi sedikit ia keluar dari kelasnya.Terlihat seluruh badannya,aku bersorak "Itu dia!"
        "Benar sekali"
        Aku kenal dengan sosok itu,tapi aku lupa namanya karena orang pentingnya terlalu banyak dalam pikiranku.Ia menjabat sebagai wakil ketua umum OSIS di sekolah kami,tidak seperti `politikus`yang lainnya,seperti Yanto,Putra,dan Kurnia.Ia tak berbakat apapun,ia hanya berbakat dalam menulis.Dengan beberapa lembar kertas dan pulpen ia mampu membuat cerpen sebanyak 15 judul.Ia termasuk orang yang sangat disiplin,dan rajin.
        Timbullah benak hatiku bertanya lagi siapakah nama orang itu.
        "Siapakah nama kakak itu,In?"
         "Mmmmm......" jawab Inah
         "Siapa????"
         "Kasih tahu gak ya?????"
         Kemudian ada sebuah pengumuman:
         "Diberitahukan kepada seluruh siswa bahwa setelah bel ini seluruh siswa harap pulang ke rumahnya masing-masing.Karena guru sedang ada rapat tentang kegiatan ulang tahun sekolah.Demikian yang dapat disampaikan,terima kasih" 
        Belpun sudah berbunyi,sorak-sorak `Horeee` terdengar kian ke segala penjuru.Inah berkata padaku
        "Maaf ya,bel sudah bunyi,aku harus cepat pulang sekarang juga"
        "Tidaaaaakkkkkk!!!!!"teriakku.Sial-terus saja sial.Kenapa waktu terus menyadungku,namun aku tak berputus asa,masih saja timbul pertanyaan baru dari lubuk hatiku.
"Siapakah nama sosok orang misterius itu?" 
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar