Jumat, 24 Agustus 2012

tugas bahasa indonesia cerpen "Salah Sangka"

SALAH SANGKA

        Malam itu malam yang menegangkan.Dinginnya angin merasuki rumah pasangan suami istri itu.Tampak keraguan mereka dengan manusia kecil di pangkuan sang istri,usianya masih beberapa bulan setelah lahirnya.
        "piye nduk,anak kita juga dibawa keluar?"tanya sang suami
        "Aku ragu,Mas.Udara luar dingin,mau keluar takut anak kita sakit.Masih bayek gak patut dibawa keluar"
        Tampaknya mereka keluar hendak urusan sesuatu.Angin sekali lagi merasuki rumah mereka.Harun,bayi mereka masih saja menjelajahi samudera mimpi.Ibunya melinagkan air mata terhadap bayinya,elok rupanya dan masih imut.Eman-eman perasaan mereka kalau-kalau diajak pergi bersama,pasti langsung sakit.
        "Kita pasrahkan saja Harun pada Hurairah,dia kan yang menjaga rumah"
        "Boleh saja"
        Ketika mereka sedang mengucap nama Hurairah,"Meooonggg",anak kucing itu yang bernama Hurairah keluar dan menemui mereka.Kucing itu dengan lagak manja mengelingi sang istri bagaikan menyukai dan mencintai anak sang istri,Harun.
         "Kamu tak perlu menjaga lumbung beras kembali,kamu aku suruh untuk menjaga bayi Harun di rumah,kami akan pergi sebentar untuk urusan.Sampai pulang nanti,bayi harus dalam keadaan baik rupanya."Utus sang suami.
         "Meooongggg!"
         Kalau anak kucing yang manis itu mampu untuk berbicara,maka ia akan menjawab "Siap,Pak!aku akan menjaga Harun dalam keadaan yang elok rupanya dan bersih dari luka".Tapi karena ia hanya sang kucing,maka jawabnya hanya demikian.
         "Meoooongggg!"
         Akhirnya dua pasangan sejoli itu pergi meninggalkan rumah.Hurairahpun meloncat menuju kasur bayi Harun dan tidur mendengkur di atas kepala bayi Harun.
        Dengan gesitnya ia menghalangi nyamuk-nyamuk yang akan menghisap darah bayi Harun yang elok rupanya.Tidak ia biarkan  makhluk apapun mengganggu bayi kecil itu.Hurairah selalu siap dengan cakarnya yang akan mencakar siapapun yang mengganggu bayi Harun.
        Setelah tengah malam tiba,Hurairah mendengar suara aneh mendesis di bawah ranjang bayi Harun.Ia langsung turun dari ranjang dan memasuki kolong ranjang itu secara berlahan-lahan kalau-kalau ada keadaan yang sangat bahaya.Ia lihat tajam kembali terlihat gelap-gelap bergerak,mulut yang menganga menggeliatkan lidahnyadengan mata berwarna merah.Ia tahu apa sosok itu.Dengan sigap dan gesit,kucing manis itu langsung mencakar sang ular itu yang akan menggigit bayi Harun.Dengan berlumuran darah,ia menghajar ular itu dengan mencakar dan menggigit sang ular hingga kepalanya terputus dari badannya.Akhirnya dengan langkah gontai ia meloncat kembali ke sang bayi Harun.Tampaknya ia puas dengan bayi Harun yang masih elok rupanya.
        Akhirnya pasangan suami-istri itu pulang dari urusannya.Hurairah mendengar setiap langkah majikannya,ia langsung berlari menuju sang majikannya itu berada.
          Ia sampai di depan majikannya dengan mulut yang berlumuran darah.
         Majikannya melihat kucing itu berlumuran darah di bagian mulutnya."Apa?kau telah memakan anak kami?kurang ajar!dasar kucing sialan!"
         Sang suami kemudian menghajar sang kucing itu dengan dilemparkan batu besar di kepalanya,dan dengan cara sadis yang lainnya."Meoong!!!-meoongg!!!"rintih sang kucing malang itu.Akhirnya sang kucing mengeluarkan suara meong yang terakhir kalinya.
        Dengan isakan tangis sang istri,dia bersama suami pergi ke kamar sang bayi Harun tidur.Tapi apa yang terjadi?mereka terkejut dengan ular yang agak besar bentuknya tergeletak di bawah ranjang dengan leher yang terputus.Mereka taget melihat Harun masih tidur dengan lelapnya yang masih elok rupanya.
        "Oh ternyata Hurairah telah menyelamatkan Harun dari serangan ular itu.Kita ternyata telah berbuat gegabah!" kata sang istri.
         Dengan isak tangisnya kembali,ia bersama sang suami berjalan menuju sang kucing itu berbaring tanpa nyawa.Mereka mencium kucing yang manis itu berkali-kali.Mereka menyesal karena perbuatan gegabah mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar